MANUSIA DAN PENDERITAAN

PENGERTIAN PENDERITAAN

  • PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akn di hadapi manusia.

Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Manusia lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam suatu kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin oleh orang tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang. Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh seseorang.

Penderitan dan kenikatan manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya sesuatu. Jika manusia tersebut suka makan ia akan menikmati apa yang sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia tidak menyukai maka dia akan merasa menderita dengan apa yang ia rasakan. Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia bermanfaat untuk menjadi bahan instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi bahan instropeksi dapat pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia yang lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan. Mental seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan yang sedang di alami. Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan motivasi serta jalan keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.

  • CONTOH TENTANG PENDERITAAN
    1. Pemutusan hak kerja

Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.

 2. Kehilangan orang tua

Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.

 3. Kemiskinan 

Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibukdengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.

SIKSAAN

  • PENGERTIAN SIKSAAN

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak politik.

Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.

  • PHOBIA

Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan “bahasa” antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.  

Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates.

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:

1.  Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.

2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.

3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.

Lalu bagaimana menjelaskan tentang orang yang takut akan sesuatu walaupun tidak pernah mengalami trauma pada masa kecilnya? Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya, mereka yang takut kepada beruang, nenek moyangnya pada waktu masih hidup di dalam gua, pernah diterkam dan hampir dimakan beruang, tapi selamat, sehingga dapat menghasilkan kita sebagai keturunannya. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.

Pada kasus phobia yang lebih parah, gejala anxiety neurosa menyertai penderita tersebut. Si penderita akan terus menerus dalam keadaan phobia walaupun tidak ada rangsangan yang spesifik. Selalu ada saja yang membuat phobia-nya timbul kembali, misalnya thanatophobia (takut mati), dll.

Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.

Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga.

Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.

Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut:

* Jantung berdebar kencang

* Kesulitan mengatur napas

* Dada terasa sakit

* Wajah memerah dan berkeringat

* Merasa sakit

* Gemetar

* Pusing

* Mulut terasa kering

* Merasa perlu pergi ke toilet

* Merasa lemas dan akhirnya pingsan

Cara Mengatasi 

a. Terapi berbicara.

Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:

1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.

2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.

b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).

Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.

c. Menggunakan obat-obatan.

Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.

Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:

1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).

2.Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.

3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.

Macam-macam Phobia

Ablutophobia – takut untuk mencuci atau mandi >> sindrom kucingisme
Acerophobia – takut akan rasa asam (orang yg sering diare)
Achluophobia – takut akan kegelapan
Acousticophobia – takut akan kebisingan
Acrophobia – takut akan ketinggian
Aeroacrophobia – takut akan ruang terbuka di ketinggian
Agliophobia – takut akan rasa sakit.
Agyrophobia – takut akan jalan atau menyeberang
Aichmophobia – takut akan jarum atau benda runcing
Alektorophobia – takut akan ayam
Allodoxaphobia – takut akan pendapat
Altophobia – takut akan ketinggian
Amathophobia – takut akan debu >> orang alergi debu
Ambulophobia – takut untuk berjalan >> orang lumpuh
Amychophobia – takut digaruk atau menggaruk
Ancraophobia – takut akan angin (Anemophobia)
Androphobia – takut pria
Angrophobia – takut marah
Anthropophobia – takut orang atau masyarakat
Antlophobia – takut banjir >> orang semarang
Aphenphosmphobia – takut disentuh (Haphephobia)
Apiphobia – takut lebah
Arachibutyrophobia – takut selai kacang nempel di langit-langit mulut
Arachnephobia or Arachnophobia – takut laba-laba
Arithmophobia – takut angka >> gak bisa ngitung
Arsonphobia – takut api
Asthenophobia – takut pingsan
Astrophobia – takut bintang atau ruang angkasa
Asymmetriphobia – takut benda asimetris
Athazagoraphobia – takut lupa, dilupakan
Atychiphobia – takut akan kegagalan
Aurophobia – takut emas >> orang kere
Automysophobia – takut kotor
Aviophobia or Aviatophobia – takut terbang >> burung penguin
Ballistophobia – takut misil/peluru >> orang sipil
Barophobia – takut akan gravitasi
Bathmophobia – takut akan tangga atau bidang miring
Bathophobia – takut akan kedalaman >> org yg gak bisa berenan
Bibliophobia – takut akan buku >> buta huruf
Bufonophobia – takut katak
Caligynephobia – takut wanita cantik
Carnophobia – takut daging >> vegetarian
Cathisophobia – takut duduk >>orang bisulan di b**t
Catoptrophobia – takut cermin >> orang buruk rupa
Chaetophobia – takut akan rambut >> gundul
Chionophobia – takut akan salju >> orang tropis
Chiraptophobia – takut disentuh
Chirophobia – takut akan tangan
Chorophobia – takut menari >> orang yg kaku
Chrometophobia or Chrematophobia – takut uang
Chromophobia or Chromatophobia – takut akan warna
Chronophobia – takut akan waktu
Cibophobia – takut akan makanan >> orang yg guendut
Cleithrophobia or Cleisiophobia – takut terkunci di ruang tertutup
Cleptophobia – takut kemalingan
Clinophobia – takut tidur
Coimetrophobia – takut akan kuburan
Coitophobia – takut akan coitus
Coprastasophobia – takut akan sembelit
Coprophobia – takut akan feces
Coulrophobia – takut pada badut >> tdk punya selera humor
Cyberphobia – takut akan komputer >> gak tau gunanya
Deipnophobia – takut makan malam >> orang yg lg diet
Demonophobia or Daemonophobia – takut setan
Dentophobia – takut dokter gigi
Dextrophobia – takut pada benda di sebelah kanannya
Didaskaleinophobia – takut pergi ke sekolah >> mau test belum belajar
Dipsophobia – takut minum >> krn perut dah njembling
Dishabiliophobia – takut melepas baju di depan seseorang >> orang panuan
Dystychiphobia – takut kecelakaan >> org yg naik mtr pelan2
Ecophobia – takut akan rumah >> sti
Electrophobia – takut pada listrik
Enochlophobia – takut pada keramaian
Entomophobia – takut pada serangga
Epistaxiophobia – takut pada mimisan
Epistemophobia – takut akan ilmu pengetahuan >> orang bodoh yg tak mau brusaha
Equinophobia – takut pada kuda
Ergophobia – takut pekerjaan >> pemalas
Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia – takut demam
Felinophobia – takut pada kucing (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia)
Gamophobia – takut pada pernikahan
Geliophobia – takut akan tertawa >> belum gosok gigi
Geniophobia – takut pada dagu
Genuphobia – takut pada lutut
Gerascophobia- takut menjadi tua
Glossophobia – takut berbicara di depan umum >> gogriers
Hadephobia – takut pada neraka
Haphephobia or Haptephobia – takut disentuh
Heliophobia – takut pada matahari >> kalong
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia – takut pada darah
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia – takut pada kata-kata yang panjang >> SMS mania
Hyelophobia or Hyalophobia – takut pada kaca
Hygrophobia – takut pada cairan
Hypsiphobia – takut akan ketinggian
Iatrophobia – takut pada dokter >> pasien
Ichthyophobia – takut pada ikan
Koinoniphobia – takut pada kamar
Lachanophobia – takut akan sayuran
Laliophobia or Lalophobia – takut berbicara >> orang bisu
Leukophobia – takut warna putih >> gak bisa nyuci baju dgn bersih
Levophobia – takut pada benda2 di sebelah kiri
Linonophobia – takut pada benang >> orang yg gak bisa njahit
Lygophobia – takut akan kegelapan
Mageirocophobia – takut memasak >> orang gak bisa masak
Medomalacuphobia – takut kehilangan ereksi
Medorthophobia – takut pada penis yang sedang ereksi
Melanophobia – takut pada warna hitam
Melophobia – takut atau benci musik >> orang tuli
Menophobia – takut akan haid >> cowok
Motorphobia – takut pada mobil >> orang lg nyebrang jalan
Musophobia or Muriphobia – takut pada tikus
Necrophobia – takut pada kematian
Nephophobia – takut pada awan
Noctiphobia – takut pada malam
Nosophobia or Nosemaphobia – takut sakit
Nostophobia – takut pulang ke rumah >> sti/ suami takut istri
Numerophobia – takut pada angka >> orang yg gak bisa itung2an
Octophobia – takut angka 8
Ombrophobia – takut pada hujan atau kehujanan >> orang yg ninggal jemuran
Panophobia or Pantophobia – takut semuanya
Papyrophobia – takut pada kertas >> orang gak bisa nulis & buta aksara
Paraskavedekatriaphobia – takut hari Jumat tanggal 13
Parthenophobia – takut pada perawan
Pediophobia – takut pada boneka >> soalnya bonekanya si chucky
Phalacrophobia – takut menjadi botak
Philemaphobia or Philematophobia – takut berciuman >> krn lawan mainnya kodok
Pogonophobia – takut pada janggut
Porphyrophobia – takut warna ungu
Pteromerhanophobia – takut terbang >> burung kiwi
Pyrophobia – takut pada api
Scolionophobia – takut sekolah >> tukang bolos, gak ngerjain PR
Selenophobia – takut pada bulan >> manusia serigala
Somniphobia – takut tidur >> insomania
Tachophobia – takut pada kecepatan >> mbah-mbah tuwo
Telephonophobia – takut pada telepon >> orang yg tagihannya bengkak
Thaasophobia – takut duduk >> orang bisulan di b**t
Tremophobia – takut gemetar
Trichopathophobia or Trichophobia – takut pada rambut (Chaetophobia, Hypertrichophobia). >> orang gundul forever
Triskaidekaphobia – takut pada angka 13 >> orang bule
Urophobia – takut akan air seni
Vaccinophobia – takut akan vaksinasi >> anak kecil
Venustraphobia – takut akan wanita cantik >> orang o’on
Verbophobia – takut akan kata-kata
Vestiphobia – takut akan pakaian >> orang gila
Virginitiphobia – takut akan perkosaan >> wanita
Wiccaphobia – takut akan sihir
Xanthophobia – takut akan warna atau kata kuning
Xenophobia – takut akan orang asing
Xerophobia – takut akan kekeringan
Xylophobia – takut akan benda dari kayu
Xyrophobia – takut akan pisau cukur
Zelophobia – takut cemburu
Zeusophobia – takut akan Tuhan

  • 3 SIKSAAN YANG SIFATNYA PSIKIS

1. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tiak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi / tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar pertamanya? Akibat dari kebimbangan seseorang berada pada keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.

2.Kesepian dialami alah seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri/ jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami petapa / biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.

3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu / lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dll. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu semakin hebatnya sehingga sangat menganggu.

  •  PENYEBAB SESEORANG MERASA KETAKUTAN
  1. Claustrophobia dan Agoraphobia.
    Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
  2. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
  3. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
  4. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
  5. Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

KEKALUTAN MENTAL

  • PENGERTIAN KEKALUTAN MENTAL

Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.

  • GEJALA-GEJALA SESEORANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

  • TAHAP-TAHAP GANGGUAN KEJIWAAN

Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah : 

1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik 
jasmani maupun rohaninya. 

2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga 
cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan 
bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. 

3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan 
mengalami gangguan. 

  • SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KEKALUTAN MENTAL

*Kepribadian yang lemah

*Terjadinnya konflik sosial budaya

* cara pematangan batin

  • PROSES-PROSES KEKALUTAN MENTAL

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang dapat mendorongnya berperilaku  kearah positif dan negatif.

·   Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap maju dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami  kejatuhan dalam hidupnya

·   Negatif : trauma yang dialami tetapi terlalu berlarut-larut sehingga yang bersangkutan  mengalami frustasi atau tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk-bentuk frustasi antara lain :

1. Agresi : kemarahan yang berlebihan akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang di sekitarnya

2. Regresi : kembali pada pola perilaku yang primitif atau kekanak-kanakan

3. Fiksasi : peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu

4. Proyeksi : usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain

5. Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya

6. Narsisme : mencintai diri sendiri dengan cara yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain

7. Autisme : menutup diri secara total dari dunia real, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan ia merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

  1. Kota – kota besar
  2. Anak-anak muda
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang yang terlalu mengejar materi
  • HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.

  • HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN,MEDIA MASSA DAN SENIMAN

Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dal lain – lain.

Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak dan iran.

Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise, pesawat radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”

Salah satu contoh yang dialami oleh media massa adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap dimedia massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka alami. Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi keadaan tersebut

Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, sepertilukisanpatungseni perang, seni tariksastrafilm dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilaiestetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.

  • SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PENDERITAAN

Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaa, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
1.Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.

2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.

  • PENGARUH YANG AKAN TERJADI PADA SESEORANG JIKA MENGALAMI PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.

Apabila sikap negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannyaitu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

SUMBER :

http://akiliblogspotc.blogspot.com/2011/11/pengertian-penderitaan.html

http://ti-cenatcenut.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-penderitaan.html

http://arizalferdiansyah.blogspot.com/2011/05/pengertian-siksaan.html

http://catatanmingguanku.blogspot.com/2012/02/pengertian-macam-dan-cara-mengatasi.html

http://ade-firdiyantoro.blogspot.com/2011/05/3-siksaan-yang-sifatnya-psikis.html

http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/penyebab-seseorang-merasa-ketakutan.html

http://blackjackuniverse.blogspot.com/2012/04/pengertian-kekalutan-mental.html

http://zulfindrajuliant.blogspot.com/2011/02/bab-iii-manusia-dan-penderitaan-gejala.html

http://zarapintar.wordpress.com/2012/04/30/manusia-dan-penderitaan/

http://oebudhi.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html

http://reshairnia.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.html

http://ade-firdiyantoro.blogspot.com/2011/05/hubungan-penderitaan-media-massa-dan.html

http://nandarfiles.blogspot.com/2011/06/sebab-sebab-penderitaan.html

http://yan-si.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html

Leave a comment